Banyak perusahaan menaruh kepercayaan penuh pada manfaat iklan untuk mempertahankan kelanggengan kontraknya dengan para pelanggan. Bagi mereka, iklan – apa pun jenis dan formatnya – menjadi semacam symbol keberadaan dari produk/jasa di pasar. Kalau tanpa iklan seakan-akan produk/jasa yang mereka tawarkan dianggap tidak ada atau hilang dari pasaran, meski tidak selamanya demikian. Sayangnya, biaya pemasangan iklan membengkak sesuai dengan jenis media yang dipilih, lamanya masa tayangan/pemasangan. Dan untuk iklan-iklan luar ruang perlu ditambah lagi dengan daerah jangkauan, letak lokasi, ukuran dan jenis bahan yang dipakai. Semakin strategis lokasinya, biayanya pun semakin mahal.
Sementara dalam kondisi perekonomian yang seret dewasa ini, banyak perusahaan melakukan penghematan. Bagaimana menyiasati biaya iklan dalam kondisi keuangan seperti ini? Berikut ini tiga tips untuk membantu Anda menekan biaya iklan umumnya dan ongkos iklan luar ruang khususnya sembari tetap menjaga efektivitas kampanye iklan Anda.
1. Iklan bareng dengan perusahaan ternama Intinya adalah membuat iklan bersama yang saling mendukung (piggyback) – meminjam istilah Will Dylan, pengarang buku “Small Business Big Marketing” – yang melibatkan produk dari perusahaan lain tanpa mengurangi efektivitas iklan produk/jasa Anda, tetapi beban biayanya di-share hingga setengahnya. Supaya iklan itu dilirik oleh banyak orang, sebaiknya Anda menggandeng produk/jasa dari perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki reputasi besar. Perusahaan-perusahaan retail besar merupakan mitra iklan yang sangat potensial karena mereka memasarkan produk yang menjadi kebutuhan banyak orang. Iklan luar ruang merupakan media yang tepat untuk bisa dijadikan panggung bersama yang bisa menampilkan beberapa produk. Yang perlu diperhatikan di sini adalah iklan itu tidak mempengaruhi efektivitas dari promosi produk/jasa perusahaan Anda. Untuk itu, desainnya harus tetap menarik dan mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Terobosan ini bisa dilakukan untuk menyemarakkan penampilan iklan luar ruang di Indonesia.
2. Kurangi frekuensi pemunculan Secara umum keberadaan sebuah iklan diukur dalam dua cara : daerah jangkauan dan frekuensi penayangan. Jangkauan merujuk pada estimasi jumlah orang (pirsawan) yang benar-benar memperhatikan iklan tersebut. Hal ini bergantung pada penyebaran media outdoor tersebut dan kondisi tempat pemasangannya. Apakah tempatnya strategis, yaitu di lokasi yang ramai dilewati atau dikunjungi banyak orang. Apakah pesannya jelas, mudah terlihat dan dibaca. Sedangkan frekuensi adalah lama waktu pemasangan, termasuk estimasi keseringan pemirsa menyaksikan iklan tersebut. Untuk beberapa lama iklan outdoor itu dipasang. Kalau daerah jangkauannya rendah, sementara frekuensinya tinggi, itu berarti iklan Anda hanya diperhatikan oleh segelintir orang saja. Kalau Anda harus mengorbankan salah satu dari keduanya, yang perlu dipangkas adalah frekuensi. Jangka waktu pemasangannya mungkin sedikit dikurangi sehingga biayanya pun ikut berkurang. Katakan, kalau kontraknya enam (6) bulan, Anda kurangi menjadi tiga bulan. Atau kalau Anda meningkatkan jangkauan pemirsa, pasanglah billboard di tempat-tempat yang dinilai paling strategis, yaitu lokasi-lokasi yang paling potensial disaksikan banyak orang, Jangkauannya jangan dikurangi lagi karena Anda membutuhkan mereka, berapapun banyaknya, sebagai pelanggan potensial.
3. Manfaatkan Jasa PR Iklan, apa pun jenis dan formatnya, mahal. Artinya, ada biaya yang harus dibayar, Sedangkan PR (public relations) pada dasarnya free. Bentuk PR yang paling efektif adalah memanfaatkan media-media lokal – cetak maupun elektronik (tv, radio dan internet). Sayangkan, banyak perusahaan yang enggan atau bahkan takut untuk mempublikasi produk atau jasa yang mereka tawarkan lewat sepenggal artikel di media cetak, misalnya. Padahal, tingkat kredibilitas dari artikel seperti itu lebih tinggi karena di dalam artikel itu produk atau jasa perusahaan Anda diuraikan secara lebih rinci. Biarkan media-media setempat mengetahui perkembangan dari perusahaan Anda, terutama produk-produk dan jasa-jasa yang Anda tawarkan. Tentu saja tulisan-tulisan itu tidak bisa menggantikan keberadaan sebuah billboard sepenuhnya. Tetapi, paling tidak melalui sebuah artikel lewat media cetak pemirsa sudah memiliki pengetahuan tantang produk Anda sehingga mereka tidak merasa asing lagi. Jadi, Anda sebaiknya membuka pintu lebar-lebar bagi publisitas tanpa biaya guna menghemat pengeluaran Anda untuk iklan.
Sumber : Majalah B&B, Vol. I No. 07, Desember 2003.
0 comments:
Post a Comment